Wednesday, February 18, 2015

@Cerita kehidupan



@Cerita dan peristiwa kehidupan
( untuk aku renungkan dan aku pahami)


@Penyelam mutiara
Perjalanan hidup manusia tidak ubahnya bagaikan kisah seorang penyelam mutiara. Seorang penyelam mutiara, dalam menjalankan tugasnya selalu dibekali dengan tabung oksigen yang terpasang di punggungnya. Pada saat turun untuk menyelam, niatnya bulat ingin mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya, tapi begitu berada di bawah permukaan laut, dia mulai lupa akan apa yang harus dicarinya, karena pemandangan di dalam laut ternyata sangat mempesona, dan ia pun terlena bercandaria hingga lupa tugas utamanya.

Hingga dia terkejut manakala disadarinya oksigen yang berada di tabung tinggal tersisa sedikit, maka diapun akhirnya tergesa-gesa untuk mencari mutiara seperti yang ditugaskan kepadanya, hingga sebagian tiram yang didapatnya itu malah tumpah, sayangnya juga  kekuatan fisiknya sudah melemah, hingga akhirnya tabung oksigen di punggungnya benar-benar kosong...,

Kisah ini mirip dengan perjalanan hidup manusia di dunia, tabung oksigen adalah perlambang jatah umur manusia, tiram mutiara mengibaratkan pahala yang harus kita kumpulkan,  tiram mutiara yang tumpah seumpama pahala yang hilang karena “riya”. Sedangkan keindahan yang ada di dalam lautan melambangkan godaan kenikmatan duniawi, berupa harta, tahta dan wanita...,

Lalu.., sudah cukupkah tiram mutiara yang kita peroleh, sehingga bila suatu saat nanti kita harus muncul ke permukaan menemui sang penguasa kehidupan, dan apakah Allah swt ridha menerima kedatangan kita nanti.??..,

Al-ankabuut(64) : “Tidaklah kehidupan di dunia ini melainkan senda gurau dan main-main, sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan “






@Siapa yang tahu ??
Pada suatu waktu Nabi kita yang mulia berkisah :
Pada zaman sebelum kalian, ada raja yang amat zalim, pada suatu ketika raja zalim itu tertimpa penyakit yang sangat berat, seluruh tabib yang ada dikumpulkan, dibawah ancaman pedang tabib-tabib itu disuruh menyembuhkan sang raja, namun tak seorangpun mampu untuk meneyembuhkan penyakit sang raja, hingga akhirnya seorang Rahib mengatakan bahwa penyakit sang raja hanya bisa disembuhkan dengan memakan sejenis ikan tertentu, sayangnya waktu itu belum saatnya ikan itu muncul ke permukaan, walapun raja menyadari hal itu, tetap diperintahkannya semua orang untuk mencari ikan itu, dan anehnya ikan itu ternyata sangat mudah ditemukan, hingga akhirnya sang raja zalim pun sembuh dari penyakitnya.

Di lain waktu dan tempat, ada seorang raja yang amat terkenal karena kebijakannya, pada suatu ketika, raja yang bijaksana itu jatuh sakit, dan ternyata diagnosa dari para tabib mengarah pada kesimpulan yang sama, obat penyakit raja yang bijaksana ini adalah juga sejenis ikan tertentu yang saat ini kebetulan sedang musimnya muncul ke permukaan laut, karena itu mereka sangat optimis sang raja kan segera pulih. Tapi apa yang terjadi, ikan yang seharusnya banyak dijumpai di permukaan laut itu , tidak terlihat satupun, walaupun seluruh kerajaan mengerahkan ahli selamnya, tetap saja ikan itu tidak berhasil ditemukan, sehingga raja yang bijaksana itupun akhirnya mangkat.

Dikisahkan para malaikatpun kebingungan dengan kejadian ini, akhirnya mereka menghadap Allah dan memberanikan diri bertanya, “ Ya Tuhan kami, apa sebabnya Engkau menggiring ikan-ikan itu ke permukaan sehingga raja yang zalim itu sembuh, sementara pada saat raja yang bijaksana itu sakit, Engkau menyembunyikan ikan-ikan itu sehingga raja yang bijaksana itu akhirnya meninggal ??..

Allah pun berfirman , “ Wahai para malaikat-Ku, sesungguhnya raja yang zalim itu pernah berbuat suatu kebaikan, karena itu Aku balas kebaikannya itu, sehingga pada saat nanti dia datang menghadap-Ku, tidak ada lagi kebaikan sedikitpun yang akan dibawanya, dan akan aku campakkan dia ke neraka yang paling bawah, sementara raja yang bijak itu, pernah berbuat salah, maka Aku hukum dia , dengan menyembunyikan ikan-ikan itu, sehingga pada saat nanti dia menghadap-Ku , dia akan datang dengan seluruh kebaikannya, tanpa ada sedikitpun dosa, karena hukuman atas dosanya telah  aku tunaikan seluruhnya di dunia.

Kita dapat mengambil dua pelajaran dari kisah bersayap ini ,
Pelajaran pertama adalah ada kesalahan yang hukumannya langsung diberikan oleh Allah secara kontan di dunia, sehingga di akherat nanti dosa itu tidak akan diperhitungkan-Nya, (keyakinan akan hal ini, akan dapat menguatkan iman kita ketika sedang tertimpa musibah ),

Pelajaran ke dua adalah, bila kita tidak pernah tertimpa musibah, jangan lah terlena, karena jangan-jangan Allah telah menghabiskan tabungan pahala kita,(keyakinan iakan hal ini akan dapat menjaga kita untuk tidak terbuai dengan lezatnya kenikmatan duniawi, sehingga melupakan urusan ukhrowi)

Al-Baqarah(216) : ”Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu amat baik bagimu,dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui..

( Dikutip dari , Sentuhan kalbu, melalui kultum (kuliah tujuh menit) :Ir.Permadi Alibasyah)

Semoga saja aku tak akan pernah lupa untuk selalu bersyukur, senantiasa berhati-hati dalam semua perjalanan kehidupan ini, dan akhirnya semakin ikhlas atas semua cerita kehidupanku,.. aamiin..


Hp@just my view – untuk aku pahami dan renungkan..
in the middle nowhere, in the middle of Feb’15