@Cerita
dan peristiwa kehidupan
(
untuk aku renungkan dan aku pahami)
@Penyelam mutiara
Perjalanan
hidup manusia tidak ubahnya bagaikan kisah seorang penyelam mutiara. Seorang
penyelam mutiara, dalam menjalankan tugasnya selalu dibekali dengan tabung
oksigen yang terpasang di punggungnya. Pada saat turun untuk menyelam, niatnya
bulat ingin mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya, tapi begitu berada di
bawah permukaan laut, dia mulai lupa akan apa yang harus dicarinya, karena
pemandangan di dalam laut ternyata sangat mempesona, dan ia pun terlena
bercandaria hingga lupa tugas utamanya.
Hingga
dia terkejut manakala disadarinya oksigen yang berada di tabung tinggal tersisa
sedikit, maka diapun akhirnya tergesa-gesa untuk mencari mutiara seperti yang
ditugaskan kepadanya, hingga sebagian tiram yang didapatnya itu malah tumpah, sayangnya
juga kekuatan fisiknya sudah melemah, hingga
akhirnya tabung oksigen di punggungnya benar-benar kosong...,
Kisah
ini mirip dengan perjalanan hidup manusia di dunia, tabung oksigen adalah
perlambang jatah umur manusia, tiram mutiara mengibaratkan pahala yang harus
kita kumpulkan, tiram mutiara yang
tumpah seumpama pahala yang hilang karena “riya”. Sedangkan keindahan yang ada
di dalam lautan melambangkan godaan kenikmatan duniawi, berupa harta, tahta dan
wanita...,
Lalu..,
sudah cukupkah tiram mutiara yang kita peroleh, sehingga bila suatu saat nanti kita
harus muncul ke permukaan menemui sang penguasa kehidupan, dan apakah Allah swt
ridha menerima kedatangan kita nanti.??..,
Al-ankabuut(64)
:
“Tidaklah kehidupan di dunia ini melainkan senda gurau dan main-main,
sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan “
Pada
suatu waktu Nabi kita yang mulia berkisah :
Pada
zaman sebelum kalian, ada raja yang amat zalim, pada suatu ketika raja zalim
itu tertimpa penyakit yang sangat berat, seluruh tabib yang ada dikumpulkan,
dibawah ancaman pedang tabib-tabib itu disuruh menyembuhkan sang raja, namun
tak seorangpun mampu untuk meneyembuhkan penyakit sang raja, hingga akhirnya seorang
Rahib mengatakan bahwa penyakit sang raja hanya bisa disembuhkan dengan memakan
sejenis ikan tertentu, sayangnya waktu itu belum saatnya ikan itu muncul ke
permukaan, walapun raja menyadari hal itu, tetap diperintahkannya semua orang
untuk mencari ikan itu, dan anehnya ikan itu ternyata sangat mudah ditemukan,
hingga akhirnya sang raja zalim pun sembuh dari penyakitnya.
Di
lain waktu dan tempat, ada seorang raja yang amat terkenal karena kebijakannya,
pada suatu ketika, raja yang bijaksana itu jatuh sakit, dan ternyata diagnosa
dari para tabib mengarah pada kesimpulan yang sama, obat penyakit raja yang
bijaksana ini adalah juga sejenis ikan tertentu yang saat ini kebetulan sedang
musimnya muncul ke permukaan laut, karena itu mereka sangat optimis sang raja
kan segera pulih. Tapi apa yang terjadi, ikan yang seharusnya banyak dijumpai
di permukaan laut itu , tidak terlihat satupun, walaupun seluruh kerajaan
mengerahkan ahli selamnya, tetap saja ikan itu tidak berhasil ditemukan,
sehingga raja yang bijaksana itupun akhirnya mangkat.
Dikisahkan
para malaikatpun kebingungan dengan kejadian ini, akhirnya mereka menghadap
Allah dan memberanikan diri bertanya, “ Ya Tuhan kami, apa sebabnya Engkau
menggiring ikan-ikan itu ke permukaan sehingga raja yang zalim itu sembuh,
sementara pada saat raja yang bijaksana itu sakit, Engkau menyembunyikan
ikan-ikan itu sehingga raja yang bijaksana itu akhirnya meninggal ??..
Allah pun berfirman , “ Wahai para malaikat-Ku, sesungguhnya raja yang zalim itu pernah berbuat suatu kebaikan, karena itu Aku balas kebaikannya itu, sehingga pada saat nanti dia datang menghadap-Ku, tidak ada lagi kebaikan sedikitpun yang akan dibawanya, dan akan aku campakkan dia ke neraka yang paling bawah, sementara raja yang bijak itu, pernah berbuat salah, maka Aku hukum dia , dengan menyembunyikan ikan-ikan itu, sehingga pada saat nanti dia menghadap-Ku , dia akan datang dengan seluruh kebaikannya, tanpa ada sedikitpun dosa, karena hukuman atas dosanya telah aku tunaikan seluruhnya di dunia.
Allah pun berfirman , “ Wahai para malaikat-Ku, sesungguhnya raja yang zalim itu pernah berbuat suatu kebaikan, karena itu Aku balas kebaikannya itu, sehingga pada saat nanti dia datang menghadap-Ku, tidak ada lagi kebaikan sedikitpun yang akan dibawanya, dan akan aku campakkan dia ke neraka yang paling bawah, sementara raja yang bijak itu, pernah berbuat salah, maka Aku hukum dia , dengan menyembunyikan ikan-ikan itu, sehingga pada saat nanti dia menghadap-Ku , dia akan datang dengan seluruh kebaikannya, tanpa ada sedikitpun dosa, karena hukuman atas dosanya telah aku tunaikan seluruhnya di dunia.
Kita
dapat mengambil dua pelajaran dari kisah bersayap ini ,
Pelajaran
pertama
adalah ada kesalahan yang hukumannya langsung diberikan oleh Allah secara
kontan di dunia, sehingga di akherat nanti dosa itu tidak akan
diperhitungkan-Nya, (keyakinan akan hal ini, akan dapat menguatkan iman kita
ketika sedang tertimpa musibah ),
Pelajaran
ke dua
adalah, bila kita tidak pernah tertimpa musibah, jangan lah terlena, karena
jangan-jangan Allah telah menghabiskan tabungan pahala kita,(keyakinan iakan
hal ini akan dapat menjaga kita untuk tidak terbuai dengan lezatnya kenikmatan
duniawi, sehingga melupakan urusan ukhrowi)
Al-Baqarah(216) : ”Boleh jadi kamu membenci
sesuatu padahal itu amat baik bagimu,dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu,
padahal itu amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui..
( Dikutip dari , Sentuhan kalbu, melalui kultum (kuliah tujuh menit)
:Ir.Permadi Alibasyah)
Semoga saja aku
tak akan pernah lupa untuk selalu bersyukur, senantiasa berhati-hati dalam semua perjalanan
kehidupan ini, dan akhirnya semakin ikhlas atas semua cerita kehidupanku,.. aamiin..
Hp@just
my view – untuk aku pahami dan renungkan..
in
the middle nowhere, in the middle of Feb’15