Suatu hari
seorang bocah miskin berjualan dari rumah ke rumah demi membiayai sekolahnya.
Ia merasa lapar dan haus, sayangnya ia hanya punya sedikit sekali uang. Anak itu memutuskan untuk meminta makanan dari rumah terdekat, tetapi saat seorang gadis sebaya membukakan pintu, ia kehilangan keberaniannya.
Akhirnya ia hanya meminta segelas air putih untuk menawarkan dahaganya…, tapi gadis itu berpikir pasti anak ini lapar, maka dibawakannya lah segelas besar susu untuk anak tersebut.
Anak itu meminumnya perlahan, kemudian bertanya
“Berapa saya berhutang kepada anda ? ’’
Ia merasa lapar dan haus, sayangnya ia hanya punya sedikit sekali uang. Anak itu memutuskan untuk meminta makanan dari rumah terdekat, tetapi saat seorang gadis sebaya membukakan pintu, ia kehilangan keberaniannya.
Akhirnya ia hanya meminta segelas air putih untuk menawarkan dahaganya…, tapi gadis itu berpikir pasti anak ini lapar, maka dibawakannya lah segelas besar susu untuk anak tersebut.
Anak itu meminumnya perlahan, kemudian bertanya
“Berapa saya berhutang kepada anda ? ’’
“Kamu
tidak berhutang apapun kepadaku jawabnya“ Ibuku mengajarkan untuk tidak
menerima bayaran untuk perbuatan baik yg kami lakukan “
Anak
itu menjawab , “Kalau begitu saya hanya bisa mengucapkan terimakasih dari lubuk
hati saya yg terdalam”
Saat Howard Kelly – anak kecil yg miskin itu meninggalkan rumah tersebut, dia bukan hanya merasa badannya kembali segar, tetapi keyakinannya pada Tuhan dan sesama manusia menjadi lebih kuat, sebelumnya dia merasa putus asa dan hampir menyerah.
Tahun ..demi tahun berlalu….
Pada
suatu hari , gadis tersebut yg kini telah menjadi wanita dewasa sakit parah.
Dokter yg menanganinya merasa bingung dan akhirnya mengirimnya ke kota besar
untuk mendapatkan pertolongan dokter spesialis.
Dokter
Howard Kelly dipanggil untuk konsultasi. Ketika dia mendengar nama kota tempat
asal si pasien, ia segera pergi ke kamar tempat pasien tersebut dirawat. Ia
langsung mengenali dan memutuskan untuk melakukan hal terbaik yang bisa dia
lakukan untuk menolongnya dan sejak hari itu dia memberikan perhatian khusus
pada pasien tersebut.
Setelah melalui perjuangan yg panjang akhirnya pasien tersebut pulih. Dokter Kelly ditemui oleh pihak administrasi rumah sakit untuk menandatangani kwitansi penagihan yg harus dibayar oleh pasien itu kepadanya. Setelah menerima lembar kwitansi tersebut, ia lalu menuliskan sesuatu, kwitansi tersebut lalu dikirimkan ke kamar si pasien ,
Wanita
tsb merasa takut untuk membukanya, karena ia merasa yakin bahwa ia tidak akan
mampu untuk melunasinya saat itu, Namun akhirnya dengan menguatkan hati, ia
membuka amplop kwitansi itu, Sederet tlisan pada kwitansi itu langsung menarik
perhatiannya. Ia membaca tulisan tangan disana
“
TELAH DIBAYAR LUNAS DENGAN SEGELAS SUSU “.
Tertanda Dr,Howard Kelly. ..
Tertanda Dr,Howard Kelly. ..
(anonym)….
From me :
Kisah
di atas mungkin pernah kita dengar ya…??
Kebaikan yg tulus sperti gadis kecil itu mungkin di jaman sekarang sudah jarang kita temui.. tapi aku yakin masih ada….
Kebaikan yg tulus sperti gadis kecil itu mungkin di jaman sekarang sudah jarang kita temui.. tapi aku yakin masih ada….
(meski kadang aku sendiri jujur susah
tuk seperti itu, kadang kita
mengharapkan balasan atas kebaikan yg sudah kita lakukan, bahkan mungkin rasa
sesal hadir di hati kita saat kebaikan kita tsb dibalas dengan sikap yg kadang
menyakitkan…, jujur saja – aku cuma manusia ..biasa yg juga punya hati nurani…,
pasti rasa sakit itu ada, tapi Insya Allah dengan berjalannya waktu…, aku bisa
ikhlas sperti gadis kecil itu tanpa pernah mengingat kebaikan yg sudah
dilakukannya apalagi megharapkan balasan atas kebaikan nya itu )…
Juga
sikap Dr Howard Kelly, meski dia sekarang adalah dokter yg sukses dan terkenal
tidak pernah melupakan kebaikan orang yg telah menolongnya meski hanya dengan
“segelas susu “, tapi pertolongan gadis kecil itu sangat membekas dalam
hatinya, begitu berarti dalam hidupnya, meski sudah lama berlalu dia tetap
mengingatnya….
( bagi aku..juga kebaikan sekecil apapun dari
orang-orang yg pernah ada dalam hidup aku.. , klaupun aku tidak bisa
membalasnya Insya Allah aku akan selalu mengingatnya…, tidak akan aku lupakan,
begitu juga sebaliknya, sebesar apapun kesalahan ( maaf ..ini dari visi aku…)
seseorang yg telah ditorehkan dalam hidup aku, perlahan seiring waktu aku pasti
akan memaafkan dan melupakannya) yeah ..I just need more time…..saja mungkin…
Penting untuk direnungkan,…..
Seorang
yg bijak berkata “ Tidak ada kasih yg lebih besar dari pada kasih seorang yg
memberikan nyawa untuk sahabat-sahabatnya, kasih telah membuat seseorang
mempunyai ruang dalam hatinya untuk sahabatnya, persahabatan yg dilandasi oleh
kasih yg tulus tak akan lekang oleh waktu, sampai kapanpun sang sahabat tetap
ada dalam hatinya….
Sahabat
ibarat susu yg menghidupkan dan selalu memberi ruang perkembangan bagi orang
menjadi sahabatnya, dalam perjalan waktu, sebagai sahabat kita perlu rendah
hati dengan mendengarkan, menaruh rasa hormat, tulus serta sabar.
Berusalah
lebih banyak mendengarkan daripada berbicara, tetap hormat dan sopan, tunjukan
ketulusan dan kesungguhan kepedulian kita, ajukan pertanyaan dengan sabar,
buatlah orang yg bersama kita atau berbicara dengan kita merasa seolah-olah dia
orang penting dalam hidup kita kita perlu hadir secara utuh bersama mereka
setulus mungkin, hingga mereka merasa istimewa.
Dengan
membuat mereka istimewa dan berharga, mereka akan semakin membuka diri dan
hatinya bagi kita. Kita adalah sahabatnya yg selalu dibawanya kemanapun, karena
kita ada bersama dalam hatinya, dan suatu saat nanti ( tentu ini bukan tujuan utama dari suatu persahabatan), dia akan membalas kebaikan kita dengan menjadikan
kita istimewa dan berharga baginya,
Dan sebaliknya , Jika kita tak pernah memperdulikannya, selalu menjudgenya karena dia tidak bisa menjadi sahabat seperti yang kita inginkan, dia berbeda dengan teman kita yang lain, dan mungkin tidak layak untuk ada dalam hidup kita, karena merasa diri kita lebih baik, alias kita mendiskriminasi seseorang, maka hal itupun akan membekas dan melukai hatinya, meski mungkin itu tidak penting bagi kita , bahkan kita bersyukur dia telah pergi dari kehidupan kita…,
Yah semoga saja , kita bisa bersikap tulus dan adil terhadap siapapun yg hadir dalam hidup kita, tanpa membeda-bedakannya dengan border yg berdasarkan ego dari kita sendiri,
Karena kita tidak berhak menilai siapapun, merasa lebih dari siapapu, semoga saja Tuhan memaafkan keterbatasan kita dalam memahami siapapun yang hadir dalam hidup kita ini
Dan sebaliknya , Jika kita tak pernah memperdulikannya, selalu menjudgenya karena dia tidak bisa menjadi sahabat seperti yang kita inginkan, dia berbeda dengan teman kita yang lain, dan mungkin tidak layak untuk ada dalam hidup kita, karena merasa diri kita lebih baik, alias kita mendiskriminasi seseorang, maka hal itupun akan membekas dan melukai hatinya, meski mungkin itu tidak penting bagi kita , bahkan kita bersyukur dia telah pergi dari kehidupan kita…,
Yah semoga saja , kita bisa bersikap tulus dan adil terhadap siapapun yg hadir dalam hidup kita, tanpa membeda-bedakannya dengan border yg berdasarkan ego dari kita sendiri,
Karena kita tidak berhak menilai siapapun, merasa lebih dari siapapu, semoga saja Tuhan memaafkan keterbatasan kita dalam memahami siapapun yang hadir dalam hidup kita ini