Monday, December 17, 2012

“@Telah dibayar lunas dengan segelas susu“


Suatu hari seorang bocah miskin berjualan dari rumah ke rumah demi membiayai sekolahnya.

Ia merasa lapar dan haus, sayangnya ia hanya punya sedikit sekali uang. Anak itu memutuskan untuk meminta makanan dari rumah terdekat, tetapi saat seorang gadis sebaya membukakan pintu, ia kehilangan keberaniannya.

Akhirnya ia hanya meminta segelas air putih untuk menawarkan dahaganya…, tapi gadis itu berpikir pasti anak ini lapar, maka dibawakannya lah segelas besar susu untuk anak tersebut.

Anak itu meminumnya perlahan, kemudian bertanya
“Berapa saya berhutang kepada anda ? ’’

“Kamu tidak berhutang apapun kepadaku jawabnya“ Ibuku mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk perbuatan baik yg kami lakukan “
Anak itu menjawab , “Kalau begitu saya hanya bisa mengucapkan terimakasih dari lubuk hati saya yg terdalam”


Saat Howard Kelly – anak kecil yg miskin itu meninggalkan rumah tersebut, dia bukan hanya merasa badannya kembali segar, tetapi keyakinannya pada Tuhan dan sesama manusia menjadi lebih kuat, sebelumnya dia merasa putus asa dan hampir menyerah.



Tahun ..demi tahun berlalu…
.
Pada suatu hari , gadis tersebut yg kini telah menjadi wanita dewasa sakit parah. Dokter yg menanganinya merasa bingung dan akhirnya mengirimnya ke kota besar untuk mendapatkan pertolongan dokter spesialis.

Dokter Howard Kelly dipanggil untuk konsultasi. Ketika dia mendengar nama kota tempat asal si pasien, ia segera pergi ke kamar tempat pasien tersebut dirawat. Ia langsung mengenali dan memutuskan untuk melakukan hal terbaik yang bisa dia lakukan untuk menolongnya dan sejak hari itu dia memberikan perhatian khusus pada pasien tersebut.


Setelah melalui perjuangan yg panjang akhirnya pasien tersebut pulih. Dokter Kelly ditemui oleh pihak administrasi rumah sakit untuk menandatangani kwitansi penagihan yg harus dibayar oleh pasien itu kepadanya. Setelah menerima lembar kwitansi tersebut, ia lalu menuliskan sesuatu, kwitansi tersebut lalu dikirimkan ke kamar si pasien ,

Wanita tsb merasa takut untuk membukanya, karena ia merasa yakin bahwa ia tidak akan mampu untuk melunasinya saat itu, Namun akhirnya dengan menguatkan hati, ia membuka amplop kwitansi itu, Sederet tlisan pada kwitansi itu langsung menarik perhatiannya. Ia membaca tulisan tangan disana

“ TELAH DIBAYAR LUNAS DENGAN SEGELAS SUSU “. 
Tertanda Dr,Howard Kelly. ..
(anonym)….



From me :
Kisah di atas mungkin pernah kita dengar ya…??
Kebaikan yg tulus sperti gadis kecil itu mungkin di jaman sekarang sudah jarang kita temui.. tapi aku yakin masih ada….


(meski kadang aku sendiri jujur susah tuk seperti  itu, kadang kita mengharapkan balasan atas kebaikan yg sudah kita lakukan, bahkan mungkin rasa sesal hadir di hati kita saat kebaikan kita tsb dibalas dengan sikap yg kadang menyakitkan…, jujur saja – aku cuma manusia ..biasa yg juga punya hati nurani…, pasti rasa sakit itu ada, tapi Insya Allah dengan berjalannya waktu…, aku bisa ikhlas sperti gadis kecil itu tanpa pernah mengingat kebaikan yg sudah dilakukannya apalagi megharapkan balasan atas kebaikan nya itu )…

Juga sikap Dr Howard Kelly, meski dia sekarang adalah dokter yg sukses dan terkenal tidak pernah melupakan kebaikan orang yg telah menolongnya meski hanya dengan “segelas susu “, tapi pertolongan gadis kecil itu sangat membekas dalam hatinya, begitu berarti dalam hidupnya, meski sudah lama berlalu dia tetap mengingatnya….

( bagi  aku..juga kebaikan sekecil apapun dari orang-orang yg pernah ada dalam hidup aku.. , klaupun aku tidak bisa membalasnya Insya Allah aku akan selalu mengingatnya…, tidak akan aku lupakan, begitu juga sebaliknya, sebesar apapun kesalahan ( maaf ..ini dari visi aku…) seseorang yg telah ditorehkan dalam hidup aku, perlahan seiring waktu aku pasti akan memaafkan dan melupakannya) yeah ..I just need more time…..saja mungkin…




Penting untuk direnungkan,…..

Seorang yg bijak berkata “ Tidak ada kasih yg lebih besar dari pada kasih seorang yg memberikan nyawa untuk sahabat-sahabatnya, kasih telah membuat seseorang mempunyai ruang dalam hatinya untuk sahabatnya, persahabatan yg dilandasi oleh kasih yg tulus tak akan lekang oleh waktu, sampai kapanpun sang sahabat tetap ada dalam hatinya….

Sahabat ibarat susu yg menghidupkan dan selalu memberi ruang perkembangan bagi orang menjadi sahabatnya, dalam perjalan waktu, sebagai sahabat kita perlu rendah hati dengan mendengarkan, menaruh rasa hormat, tulus serta sabar.

Berusalah lebih banyak mendengarkan daripada berbicara, tetap hormat dan sopan, tunjukan ketulusan dan kesungguhan kepedulian kita, ajukan pertanyaan dengan sabar, buatlah orang yg bersama kita atau berbicara dengan kita merasa seolah-olah dia orang penting dalam hidup kita kita perlu hadir secara utuh bersama mereka setulus mungkin, hingga mereka merasa istimewa.


Dengan membuat mereka istimewa dan berharga, mereka akan semakin membuka diri dan hatinya bagi kita. Kita adalah sahabatnya yg selalu dibawanya kemanapun, karena kita ada bersama dalam hatinya, dan suatu saat nanti ( tentu ini bukan tujuan utama dari suatu persahabatan), dia akan membalas kebaikan kita dengan menjadikan kita istimewa dan berharga baginya,


Dan sebaliknya , Jika kita tak pernah memperdulikannya, selalu menjudgenya karena dia tidak bisa menjadi sahabat seperti yang kita inginkan, dia berbeda dengan teman kita yang lain, dan mungkin tidak layak untuk ada dalam hidup kita, karena merasa diri kita lebih baik, alias kita mendiskriminasi seseorang, maka hal itupun akan membekas dan melukai hatinya, meski mungkin itu tidak penting bagi kita , bahkan kita bersyukur dia telah pergi dari kehidupan kita…,


Yah semoga saja , kita bisa bersikap tulus dan adil terhadap siapapun yg hadir dalam hidup kita, tanpa membeda-bedakannya dengan border yg berdasarkan ego dari kita sendiri,
Karena kita tidak berhak menilai siapapun, merasa lebih dari siapapu, semoga saja Tuhan memaafkan keterbatasan kita dalam memahami siapapun yang hadir dalam hidup kita ini