"Wuih pedesnya..!!!"
Human portrait in the black and white
( potret keseharian manusia di sekitarku dalam hitam dan putih)
Di siang yg terik seorang bocah lelaki tampak begitu serius serasa membayangkan
pedasnya rujak yg akan disantapnya, tak peduli aku yg coba menggodanya dan
mengusiknya dengan canda dan kameraku,
Sang penjual rujak pun terus asyik mengolah sajian, mengiris buah , meracik
bumbu kemudian menumbuknya dan menyajikannya di atas lipatan daun pisang dan
menambahkan sepotong daun pisang sebagai sendoknya , hanya dengan tiga ribu
rupiah saja rujak yg segarpun siap disantap, "wuih
pedesnya"..ku baca ekspresi sang bocah yg polos dan lugu padahal
rujak itupun belum pula dilahapnya....
Sebuah potret keseharian yg sudah jarang aku jumpai di kotaku, seorang
penjual rujak asyik menjalani hidupnya dengan caranya, tanpa kereta dorong
memikul beban hidupnya dengan ikhlas tak pernah mengeluh, tersenyum dan
bersyukur kala dagangannya terjual habis disiang yg terik, dan hari ini tetap
berjuang dengan cara yg sama meski separuh hari kemarin hujan menggayut bumi
dan nyaris menyisakan separuh dagangannya begitulah hidupnya ia jalani...
Ekspresi yg lugu seorang bocah, yg tak peduli dengan perkataanku yg mencoba
menggoda dan meyakinkannya bahwa rujak itu pedas dan mungkin kurang baik
baginya,...dia tetap membelinya dan mencoba menikmatinya...
Potret keseharian manusia yg aku jumpai hari itu di kota kecil itu ,
sebuah contoh kecil pelajaran hidup yg menurut aku patut aku jadikan cermin
bagi hidup ku, seorang penjual rujak yg senantiasa beryukur atas kehidupannya, dan seorang bocah lelaki kecil yg tak ragu mencoba dan yakin dengan pilihan
hidupnya….